I made this widget at MyFlashFetish.com.

Nama saya Bambang Pamungkas, pekerjaan saya adalah pemain sepakbola, dan saya hanyalah lulusan jurusan IPS dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Salatiga. Dengan latar belakang yg saya sebutkan tadi, maka saya katakan dengan jujur, jika saya adalah pribadi yg tidak begitu mengerti atau boleh dikatakan buta terhadap masalah hukum, tata negara maupun undang-undang di negeri ini…

Salah satu hal yg paling saya hindari dalam kehidupan saya adalah, mengeluarkan pendapat atau berkomentar pada hal-hal diluar bidang yg saya tekuni. Disamping karena keterbatasan pemahaman saya, hal itu juga saya khawatirkan akan menimbulkan persepsi yg salah terhadap hal-hal tersebut..

Akan tetapi hari ini, ada sebuah hal yg sangat menggelitik hati dan perasaan saya. Sebuah hal yg menurut saya tidak seharusnya dipermasalahkan. Akan tetapi pada kenyataannya hal tersebut menjadi sebuah perdebatan publik yg cukup panas, sehingga menimbulkan pro dan kontra di khalayak ramai..

Hal tersebut, tidak lain dan tidak bukan adalah digugatnya keberadaan lambang garuda di dada kiri seragam tim nasional Indonesia, seragam yg selama ini saya (Atau kami lebih tepatnya) kenakan dalam setiap pertandingan. Sebuah lambang, yg dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yg kemudian di disempurnakan oleh Presiden pertama republik ini, yaitu IR. Soekarno..

Adalah seorang pengacara bernama David Tobing yg menggugat kepantasan lambang kebanggan negara Indonesia tersebut menempel di seragam tim nasional Indonesia. Terkesan aneh dan mengada-ada memang, akan tetapi saya yakin jika saudara David Tobing mempunyai argumentasi yg menurut dia benar, sehingga nekat melakukan hal tersebut…

Hal pertama yg melintas di benak saya adalah, gugatan tersebut terkesan salah alamat jika hanya di tujukan kepada tim nasional sepakbola Indonesia. Karena sepanjang apa yg saya tahu dan mengerti, tidak hanya cabang olahraga sepakbola yg menyertakan lambang garuda di seragam nya. Khusus untuk tim nasional sepakbola, lambang garuda itu sendiri sudah ada sejak tahun 1956, ketika tim nasional Indonesia berlaga di olimpiade Melbourne…

Setiap cabang olah raga yg membawa nama Indonesia baik dalam apapun eventnya, “HAMPIR” semuanya menempelkan lambang kebanggan negara tersebut di seragam mereka (Silakan koreksi jika saya salah). Sehingga alangkah lebih tepatnya jika gugatan tersebut di tujukan kepada KONI, yg dalam hal ini menjadi induk organisasi dari seluruh cabang olahraga di negeri ini..

Sehingga, jika memang pencantuman lambang garuda itu melanggar aturan hukum di negeri ini. Maka biarkanlah KONI yg dalam hal ini berkewenangan memberikan himbauan kepada seluruh cabang olahraga, untuk menghapus lambang garuda tersebut, dari setiap seragam yg dikenakan oleh atlet dari seluruh cabang olahraga yg mewakili negara kita.. .

Jika kita perhatikan dengan seksama, ketika 11 pemain nasional tengah berada di tepi lapangan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Maka barisan pemain tersebut, tidak ubahnya seperti kibaran bendera merah-putih, dengan baju merah menyala, celana dan juga kaos kaki berwarna putih. Warna itu memang sengaja di pilih, agar tim ini mempunyai ciri khas yg mampu melambangkan identitas bangsa ini, yaitu sangsaka merah-putih…

Dan jika lambang garuda tersebut, tidak tidak pantas berada di seragam kami. Apakah kami juga harus menanggalkan seragam kebesaran kami tersebut..?? Karena sepanjang apa yg saya mengerti (Sekali lagi silakan koreksi jika saya salah), kedudukan bendera merah putih lebih tinggi dari lambang garuda itu sendiri, atau setidaknya saya yakin tidak lebih rendah. Dengan demikian, maka rasanya kamipun juga tidak pantas menggunakan dua warna kebesaran tersebut…

Terlepas dari pantas atau tidaknya lambang negara tersebut melekat di dada diri kami, saya ingin sejenak mengajak rekan-rekan untuk meninggalkan polemik yg tengah hangat merebak tersebut. Saya ingin sedikit mengungkapkan tentang arti dari lambang burung garuda tersebut di hati kami, iya di hati para pesepakbola nasional yg berjuang mewakili nama bangsa dan negara…

Bagi kami, lambang garuda itu tidak hanya sebuah simbol, akan tetapi juga sebuah pemacu semangat yg tidak ada duanya. Kami memang bangga menggunakan seragam berlambangkan klub kami masing-masing, akan tetapi rasa bangga itu tidak akan pernah sebanding dengan kebanggan kami ketika menggunakan seragam merah-putih berlambang burung garuda…

Terkadang kami memang harus tersungkur, sehingga lambang garuda itu harus kotor oleh tanah dan debu. Sesekali kami juga harus bersimbah-darah, sehingga mungkin lambang garuda itu terkena percikan darah kami. Dan juga sudah barang tentu kami akan berkeringat, sehingga lambang garuda itu basah oleh tetesan keringan kami. Akan tetapi, itu adalah bagian dari cerminan totalitas serta loyalitas kami dalam berjuang atas nama bangsa dan negara ini…

“Memang tidak semua pertempuran dapat kami menangkan, dan juga tidak setiap saat kami mampu memberikan kebanggaan bagi negara ini. Akan tetapi setidaknya, kami adalah anak-anak bangsa yg berjuang dengan tulus ihklas dan sepenuh hati untuk mengharumkan nama tanah tumpah darah yg kami cintai”

Oleh karena itu, secara pribadi maupun sebagai kapten tim merah-putih mewakili seluruh komponen di dalam tim ini, kami mohon “Jangan renggut lambang garuda itu dari kami”. Karena lambang garuda itu telah menjadi saksi dari penjalanan panjang kami, lambang garuda itu telah menemani kami dalam setiap pertempuran kami, dan burung garuda itu adalah sahabat kami yg paling setia baik dalam kepedihan, kebahagiaan, kekalahan maupun kemenangan…

Terlepas dari segala perdebatan dan kontroversi yg meyelimuti seragam yg kami kenakan, hal tersebut tidak akan pernah mengurangi semangat, kebanggan, komitmen serta dedikasi kami dalam berjuang atas nama Indonesia…

Karena pada kenyataannya, simbol burung garuda berwarna emas tersebut “Sudah menjadi bagian dari jiwa dan raga kami”

Read More

Bustomi dan Kostum Barunya

Ahmad Bustomi gelandang AremaIndonesia menjadi model iklan Nike yang bertajuk ‘Inspiration at Nike Footbal Indonesia’. Dalam video yang berdurasi dua menit tersebut Bustomi menuturkan kisahnya dalam memulai petualangan di dunia sepakbola.

Selain Bustomi Nike juga memilih wakil dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Gelandang Persib Bandung Baihakki Khaizan dipilih untuk mewakili Singapura. Namun iklan ketiga negara tersebut murni untuk promosi kostum baru mereka yang akan dipakai di Piala AFF 2010. (goal)

Berikut adalah narasi dari Bustomi:

Saya Ahmad Bustomi, dari Indonesia, umur saya 25 tahun, saya gelandang.

Setiap pemain, setiap manusia pasti dia mempunyai hari-hari yang tidak bagus untuk dia, pasti itu ada. Jadi bagaimana cara kita mengatasi hari yang tidak mood, bukan menjadi alasan tapi harus menjadi motivasi agar bisa tampil lebih baik lagi.

Untuk setiap pertandingan manusia tidak ada puasnya. Untuk saya pribadi saya pasti evaluasi diri saya, pertandingan tadi apa yang kurang dari saya karena tidak ada manusia yang sempurna, jadi pasti ada kekurangannya.

Pengorbanan bukan dari saya pribadi, tetapi dari orang-orang yang mendukung saya, terutama ibu saya.

Waktu itu dia (Ibu Bustomi) menjual satu-satunya perhiasan anting-antingnya untuk membelikan sepatu sepakbola karena saat itu saya tidak mempunyai sepatu agar saya bisa ikut seleksi di Persema junior.

Tapi dengan situasi itu melecut diri saya sendiri karena Ibu saya sudah berusaha maksimal sampa-sampai menjual perhiasan satu-satunya.Jadi saya mempunyai motivasi sendiri, sehingga saya harus bisa membalas support dari orang tua saya.

Read More

Kekalahan Brazil


Belanda adalah salah satu yang memainkan sepakbola dengan baik, tapi belum pernah menjadi juara dunia. Jika ingin memenangkannya kali pertama di Afrika Selatan, mereka harus lebih dulu mengalahkan Brasil -- juara lima kali.

Sebelum menghadapi Brasil di Port Elizabeth, Belanda harus lebih dulu menyelesaikan konflik internalnya. Brasil mulai terobsesi menjadi negara pertama yang meraih trofi Piala Dunia di empat benua.

Brasil tiga kali memenangkan Piala Dunia di benua Amerika; Cili 1962, Meksiko 1970, dan AS 1994. Sekali di Eropa; Swedia 1958, dan Asia; Korea/Jepang 2002.

Sebelum fokus mengejar obsesi itu, Brasil ingin lebih dulu mengejar semifinal ke-11 di Piala Dunia. Sedangkan Belanda ingin meraih semifinal kali kedua sejak 1998.

Brasil meneghentikan langkah Belanda di perempat final Piala Dunia 1994, dengan mengalahkannya 3-2. Empat tahun kemudian Brasil mengubur mimpi Belanda mencapai final kali ketiga lewat adu penalti.

Bagi pemain Brasil, pertemuan dengan Belanda seharusnya terjadi di final, bukan saat ini. Robinho menyebut ini pertemuan klasik sepakbola.

Carlos Dunga, pelatih Brasil, tidak ingin melihat hasil laga timnya atas Belanda di masa lalu. Rekor Belanda saat ini jauh lebih baik, dengan tak terkalahkan di 23 laga terakhir.

"Kami tahu Belanda adalah tim tersulit yang akan kami hadapi," kata Dunga.

"Gaya bermain mereka relatif sama dengan sepakbola Amerika Latin. Mereka tidak bermain bertahan, dan mengandalkan bola-bola panjang," lanjutnya.

Belanda, masih menurut Dunga, memiliki kualitas teknis. Brasil siap menghadapinya.

Belanda mencapai perempat final dengan mengalahkan Slovakia 2-1, dalam laga tak menyakinkan. Arjen Robben mencetak gol pembuka, dan menjadi indikasi winger Bayern Munich telah benar-benar siap berlaga di level tertinggi.

Johan Cruyff, legenda sepakbola Belanda, mengkritik gaya bemain Oranje. Menurutnya, Belanda kehilangan total football dan sepakbola indah.

Gelandang Mark van Bommel mengatakan; "Kami ingin memainkan sepakbola indah, tapi tidak selalu bisa. Yang penting saat ini adalah kami bisa mencapai perempat final. Kami tahu apa yang sedang kami lakukan."

Pelatih Bert van Marwijk dibuat sibuk dengan pertikaian Wesley Sneijder dan Robin van Persie. Striker Arsenal itu mengatakan bukan dirinya yang harus diganti saat melawan Slovakia, tapi Sneijder.

Van Marwijk ingin menyelesaikan masalah ini sebelum laga melawan Brasil. Masalah lainnya adalah menambal lini belakang yang rapuh, dan membuat Maarten Stekelenburg jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari gempuran pemain Slovakia.

Di kubu Brasil, Dunga kemungkinan tidak bisa memainkan tiga gelandangnya; Elano, Ramires, dan Felipe Melo, yang mengalami cedera dan terkena larangan berlaga.

Brasil
07-06-2010 Tanzania 1 - 5 Brasil
16-06-2010 Brasil 2 - 1 Korut
21-06-2010 Brasil 3 - 1 Pantai Gading
25-06-2010 Portugal 0 - 0 Brasil
29-06-2010 Brasil 3 - 0 Cili

Belanda
05-06-2010 Belanda 6 - 1 Hongaria
14-06-2010 Belanda 2 - 0 Denmark
19-06-2010 Belanda 1 - 0 Jepang
25-06-2010 Kamerun 1 - 2 Belanda
28-06-2010 Belanda 2 - 1 Slowakia
Read More

2010, Era Ponsel Cerdas yang Tak Mahal

Helenski- Dalam sebuah laporan, kuartal pertama 2010 kemarin pengapalan ponsel cerdas mencapai 55 juta unit. Ini merupakan pertumbuhan yang sangat bagus. Ditambahkan peneliti ABI Research, pencapaian pengapalan ponsel cerdas tersebut, sedikit demi sedikit akan mengubah tren smartphone yang ada. Sebab menurut mereka, saat ini sudah banyak ponsel cerdas dengan harga yang murah, dengan fitur serderhana. "Dengan ponsel cerdas yang jauh lebih murah, pasar global akan semakin beragam, Contohnya saja Nokia, pengiriman mereka naik dari 20.8 juta menjadi 21.5 juta," terang analsis senior ABI Research Michael Morgan, melalui pesan elektronik, yang dikutip . Pada kenyataanya, model ponsel cerdas yang murah kapasitas pengirimannya dinaikan menjadi 25 persen selama akhir kuartal 2009," tambahnya. Morgan juga mencatat bahwa Nokia telah mencatat sejarah di pasar ponsel dengan menghadirkan perangkat genggam dengan harga murah, dengan fitur yang hampir sama dengan ponsel cerdas. “Jelas ini bukan pembunuh iPhone. Karena mereka perangkat sederhana, tapi mereka masih bisa memberikan jejaring sosial yang memuaskan dan pengalaman smartphone dasar lainnt," tandasnya.

Read More

Teknologi Jabulani yang Dipertanyakan


Setelah ,sepuluh hari demam sepak bola dunia bergulir, hiruk pikuk penentuan ke seperdelapan final pun semakin memanas. Namun perdebatan mengenai bola "membawa kebahagiaan" Jabulani tak mereda.

Kritik tajam terlontar pascakemenangan tragis tim Amerika Serikat melawan Inggris. Kiper tim "Tiga Singa" Robert Green tersebut tak mampu mengendalikan bola yang sempat bertahan di tangannya. Kapten Inggris Steven Gerrard ikut menyalahkan si Jabulani. "Kita tidak boleh menyalahkan kiper, bolanya tidak bagus," katanya.

Setidaknya delapan tim telah mengaku kecewa dengan kualitas bola yang dibuat dan disempurnakan selama 4 tahun tersebut. Spanyol, Belanda, Prancis, Swiss, Jepang, Portugal, Inggris dan Argentina sempat melontarkan keluhan atas laju bola yang sulit ditebak, permukaan licin, serta putarannya di udara yang mengejutkan.

"Bagi pemain, bola itu sangat buruk. Teramat buruk pula untuk penjaga gawang karena sulit menduga arahnya. Ini hanya bagus untuk umpan pendek. Tetapi ketika Anda mengubahnya untuk bermain dengan umpan-umpan panjang, Anda dapat mengetahui betapa sulit. Ketika Anda bermain menyusur tanah, bagus. Ketika Anda memainkan bola-bola panjang, sangat sulit," ungkap pelatih Inggris yang berkebangsaan Italia Fabio Capello.

Menangapai hujan kritik, Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke langsung membela performa Jabulani. Tak ketinggalan, perancang Jabulani Hans-Peter Nuerberg pun telah berulangkali mengklarifikasi proses pembuatan, pengujian hingga pelegitimasian Jabulani sebagai bola yang "tak ada celahnya".

Adidas sendiri ikut angkat bicara. Thomas Van Schaik, kepala biro umum Humas Adidas dengan tegas menyatakan Jabulani telah disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh FIFA.

"Kami etlah membuat bola tersebut yang ukuran dan beratnya semaksimal mungkin akurat, dengan lekukan yang sempurna dan putaran di udara yang stabil," ungkapnya seperti dikutip
Reuters.

Tes laboratorium pun telah dilakukan Adidas di Universitas Loughborough, Inggris, serta fasilitas pengujian milik FIFA. Tes itu melibatkan pemain-pemain dari klub-klub papan atas seperti Chelsea (Inggris), Real Madrid (Spanyol), AC Milan (Italia), serta klub-klub lain sejak 2008 sampai bola itu diperkenalkan pada akhir Desember tahun lalu.

Dalam data rinci yang diperlihatkan Van Schaik, Jabulani terdeskripsikan tanpa celah. Dari enam standar penilaian FIFA, yakni ukuran lingkaran, kebulatan, daya serap air, kehilangan tekanan udara hingga daya pantul tak satu pun menyimpang dari standar FIFA.

Van Schaik tak melihat alasan yang dapat digunakan untuk mencaci bola Jabulani. "Kami mengetahui, membutuhkan sedikit waktu untuk terbiasa menggunakan bola ini. Tetapi saya tidak setuju dengan ada anggapan bola itu terlalu ringan," tandas Van Schaik.

Regulasi FIFA, lanjut Van Schaik, telah menetapkan bola normal memiliki berat antara 410 gram hingga 450 gram, dan satu bola memiliki berat 440 gram. "Kisaran berat yang diperbolehkan hanya kurang lebih dua gram," tandasnya lagi.

Peneliti di Lughborough University, Andy Harland, pun menegaskan bahwa bola Jabulani telah diujicoba dengan menggunakan robot robot kaki bernama Dave. Robot setinggi 1,22 meter tersebut dapat menendang bola secara berulang-ulang bahkan hingga kecepatan bola mencapai 145 kilometer per jam.

Kemampuan tersebut memudahkan peneliti untuk mempelajari bagaimana perubahan pada konstruksi bola bisa mempengaruhi pergerakan bola tersebut. Hasilnya, Jabulani pun didesain dengan hanya memiliki panel sebanyak delapan panel pembungkus bola yang dibentuk dan dirapatkan dengan suhu tinggi.

"Peneliti telah memanfaatkan Dave untuk menendang bola dengan berbagai cara serta dilakukan pula pada terowongan angin untuk melihat bagaimana reaksi bola pada beragam kondisi. Tendangan dilakukan terus menerus dan mengganti bola untuk dilihat bagaimana hasilnya," jelas Harland.

Khusus untuk permukaan bola, peneliti juga menemukan bahwa semakin banyak alur akan membuat stabilitas bola, khususnya saat di udara menjadi semakin baik. Untuk itu, agar semakin aerodinamis, profil melingkar Grip’n’Groove dipasang di seluruh permukaan Jabulani.

"Guratan pada tekstur kulit luar dari bola juga membuat pemain memiliki sentuhan yang erat pada bola di berbagai kondisi cuaca. Bahkan mencegah bola menjadi licin saat bermain di ketika cuaca hujan dan lapangan basah," jelas Harland.

Sementara itu beberapa pemain masih berjuang menaklukkan bola mistis tersebut. Julio Cesar kiper asal Brazil bertekad tak akan tunduk oleh mitos bola yang sering dimaki oleh sejumlah pemain penyerang, kiper hingga gelandang tim-tim unggulan di Piala Dunia.

"Cuaca dingin yang menyelimuti Afsel sangat mempengaruhi para kiper. Saya mengantisipasinya dengan membawa jaket yang lebih tebal lagi ke lapangan. Bola juga masih menjadi keluhan para kiper dan pemain belakang. Tapi kami wajib menaklukkan semua itu," ungkapnya.
Read More

Piala Dunia 2010 !!



Piala Dunia 2010 sudah dimulai,
Piala Dunia kali ini sangat berbeda
dibandingkan Piala dunia 4 tahun
lalu. Piala Dunia kali ini banyak
sekali keajaiban seperti lolosnya
Honduras dan kalahnya spanyol
dari swiss 1-2. Piala Dunia kali ini
seolah-olah berbalik keadaan yang
biasanya tim-tim besar dapat memenangkan pertandingan tapi kali
ini mereka harus gigit jari karena mendapatkan kekalahan. Seperti
halnya Perancis yang harus angkat koper dari Afrika Selatan karena
menuai kekalahan pada saat laga melawan Afrika Selatan dengan
score 1-2.
Read More